Senin, 26 Januari 2009

Kisah Teladan Dihari Ibu


Pada suatu hari menjelang hari ibu (22 Desember), saya mengikuti diskusi teman-teman tentang hadiah yang mereka berikan pada ibu masing-masing. Seorang memberikan bunga pada ibunya, karena menurutnya bunga mewakili cinta yang ia sampaikan pada ibunya atas kasih yang ia terima dari ibunya. Teman yang lain ada yang tidak ingin ibunya bekerja terlalu berat. Di hari yang special bagi seorang ibu, sang anak memberikan kesempatan ibunya tidak bekerja berat. Ada juga yang sekadar memberi ucapan selamat pada ibunya. Sungguh saya menjadi kagum dengan sikap teman-teman yang tetap hirau dengan ibunya, meski beliau tidak dekat besama anak-anaknya. Mereka menunjukkan kerinduannya pada sang ibu. “Aku jadi teringat dengan ibuku di rumah”, kata seorang teman.
Saya sempat merenungkan hal ini juga. Kapan saya bisa sedikit membuat hati ibu saya bahagia. Mungkin terlalu jauh bila mengatakan ingin membalas budinya, karena budi dan kasih sayangnya tak akan terbalaskan. Mari kita mengenang seberapa gigih perjuangan ibu. Sejak masih dalam kandungan kita tela mendapat kasih sayangnya. Ibu rela menanggung segala kesulitan yang dialami dalam kondisi berbadan dua(hamil) seperti itu. Namun ibu tetap sabar menunggu hingga, buah hatinya yang tercinta lahir.
Belum lagi ketika harus berjuang mati-matian saat melahirkan sang anak. Bagaikan menggantukan diri pada sehelai rambut. Mempertaruhkan jiwa demi keselamatan buah hati yang ditunggu-tunggu jerit tangisnya. Selanjutnya ibu memberiikan ASI-nya agar gizi sang anak terpenuhi.
Pada masa perkembangan sang anak tidak jarang sakit, sehingga cukup menyita waktu dan perhatian ibu agar anaknya sembuh dan sehat lagi. Siapakah yang memberikan pendidikan kita untuk pertama kalinya? Sebagian dari kita akan mengatakan ibu-lah yang mendidik kita pertama kali. Kita diajarkan berbiacara, sering kita dengar bahwa kata pertama yang bisa diucapkan bayi adallah Ma…ma. Mendengar kata ini menunjukaan betapa anak ketika itu sangat mendambakan belaian kasih seorang ibu. Ibu mengajarkan kita merangkak hingga bisa berjalan. Mengajarkan kita dengan penuh kesabaran. Satu hal yang dapat kita petik dari pengalaman, ketika ketika jatuh saat belajar berjalan, orang tua tidak memarahi kita, namun meyuruh dan membatu kita bangun dan mulai berjalan lagi, adalah ketika kita gagal, kita mesti bisa memotivasi diri untuk mencobanya lagi hingga kita berhasil.
Setelah bisa bermain-main dengan orang lain, sering juga sang anak membuat susah ibunya. Ibu sering menerima penaduan atas kenakalan anaknya, dan tak sedikit ada yang melontarkan kata-kata yang cukup tajam, “ Inikah yang ibu/orang tuamu ajarkan padamu?”, Ketika kita masih kecil dan belum terlalu tahu benar salah,mungkin tidak begitu berarti. Namun bila kita sudah mengenal dan harus bersikap yang semestinya, kita melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, betapa sakitnya hati sang ibu kalau menerima pengaduan seperti itu lagi. Meski anak sering membuat kesalahan, namun kasih ibu tak pernah surut. Ibu merupakan orang yang paling sering memberikan pembelaan untuk anak Ibu tidak ingin anaknya putus asa, dan memberi kesempatan kepada putra-putrinya untuk berbenah diri. Hingga saat ini, berapa banyak kesalahan yang kita lakukan pada ibu? Berapa kali kita mengucapkan sekadar kata maaf kepada-nya? Meski kita tidak mohon maaf, ibu telah memaafkan kita dengan ikhlas, tak ada dendam dihatinya, yang ada hanya kasih yang selalu menemani dan mengantarkan putra-putreinya meraih sukses.
Mari dihari Ibu ini, kita berusaha merasakan cinta kasih ibu, dan belajar berterima kasih padanya, walau hanya dengan ucapan selamat hari Ibu, atau mungkin sebatas melakukan hal kecil yang dapat membuat bahagi dan ,enyejukkan hati ibu, “hormat kami, putra-putrimu Ibu” [write : Hapit Putra Kaumanjaya]

Saya Kira Kingkong


Kaisar Ming sangat disegani di dataran Mongolia. Dari berbagai kisah perangnya yang mengerikan, terselip sebuah kisah yang menggelikan. Alkisah Baginda mempunyai seorang putri yang cantik jelita.
Suatu hari, datanglah 3 orang pangeran yang hendak melamar tuan putri. Karena bingung untuk memilih, sang putri meminta baginda memberikan syarat. Baginda memberikan tugas untuk mencari benda-benda tertentu kepada ketiga pangeran tersebut dan diberi waktu satu tahun untuk mendapatkannya.
Selang setahun kemudian, sang pangeran pertama datang menghadap.
Baginda: Hei Pangeran, mana telur naga sakti yang kuminta itu?
Pangeran I: Ampun tuanku… hamba gagal.
Baginda: (merah padam) Apa…???!!! Pengawal, potong kedua tangannya!!!
Selang beberapa waktu kemudian, Pangeran kedua datang. Tampak lesu dan sedih.
Baginda: Pasti kamu gagal mendapatkan sirip hiu putih yang kuminta itu…
Pangeran II: Ampun tuanku, hamba nggak bisa berenang…
Baginda: Dasar Pangeran O’on… Pengawal, potong kedua kakinya…
Baginda menjadi putus asa… sampai seminggu kemudian, datanglah pangeran ketiga. Wajahnya kusam kusut. Pakaiannya compang camping. Sekilas, tampak dia baru saja mengalami peristiwa-peristiwa sulit. Dengan senyum lebar, pangeran ketiga menghadap Baginda.
Baginda: Aha… Pasti kamu berhasil.
Pangeran III: Setelah mengalami berbagai masa-masa sulit akhirnya saya berhasil mempersembahkannya untuk baginda.
Baginda: He he he… jadi sekarang mana bola ping pong kesayanganku yang hilang setahun yang lalu?
Pangeran III: PING PONG??? Saya kira KINGKONG…!!!

Saya Kira Kingkong

Kaisar Ming sangat disegani di dataran Mongolia. Dari berbagai kisah perangnya yang mengerikan, terselip sebuah kisah yang menggelikan. Alkisah Baginda mempunyai seorang putri yang cantik jelita.
Suatu hari, datanglah 3 orang pangeran yang hendak melamar tuan putri. Karena bingung untuk memilih, sang putri meminta baginda memberikan syarat. Baginda memberikan tugas untuk mencari benda-benda tertentu kepada ketiga pangeran tersebut dan diberi waktu satu tahun untuk mendapatkannya.
Selang setahun kemudian, sang pangeran pertama datang menghadap.
Baginda: Hei Pangeran, mana telur naga sakti yang kuminta itu?
Pangeran I: Ampun tuanku… hamba gagal.
Baginda: (merah padam) Apa…???!!! Pengawal, potong kedua tangannya!!!
Selang beberapa waktu kemudian, Pangeran kedua datang. Tampak lesu dan sedih.
Baginda: Pasti kamu gagal mendapatkan sirip hiu putih yang kuminta itu…
Pangeran II: Ampun tuanku, hamba nggak bisa berenang…
Baginda: Dasar Pangeran O’on… Pengawal, potong kedua kakinya…
Baginda menjadi putus asa… sampai seminggu kemudian, datanglah pangeran ketiga. Wajahnya kusam kusut. Pakaiannya compang camping. Sekilas, tampak dia baru saja mengalami peristiwa-peristiwa sulit. Dengan senyum lebar, pangeran ketiga menghadap Baginda.
Baginda: Aha… Pasti kamu berhasil.
Pangeran III: Setelah mengalami berbagai masa-masa sulit akhirnya saya berhasil mempersembahkannya untuk baginda.
Baginda: He he he… jadi sekarang mana bola ping pong kesayanganku yang hilang setahun yang lalu?
Pangeran III: PING PONG??? Saya kira KINGKONG…!!!

KISAH SEEKOR TIKUS


Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam

"hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak

"Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!"

Ia mendatangi ayam dan berteriak

"Ada perangkap tikus"

Sang Ayam berkata

"Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Lalu sang Kambing pun berkata

"Aku turut bersimpati... tapi maaf, tidak ada yang bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.

"Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata

"Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya yang berbunyi. Menandakan perangkapnya telah memakan korban. Namun ketika melihat perangkap tikusnya, seekor ular berbisa telah terjebak di sana. Ekor ular yang terjepit membuatnya semakin ganas dan menyerang istri si Petani. Walaupun sang Suami berhasil membunuh ular tersebut, namun sang istri tidak sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, sang isteri sudah diperbolehkan pulang. Namun selang beberapa hari kemudian demam tinggi yang tak turun-turun juga. Atas saran kerabatnya, ia membuatkan isterinya sup ayam untuk menurunkan demamnya. Semakin hari bukannya semakin sembuh, justru semakin tinggi demam isterinya. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk diambil hatinya.

Masih! Istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga ia harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi di rumah itu.

Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari kisah di atas, suatu ketika anda mendengar seseorang sedang dalam kesulitan/masalah dan anda mengira itu bukan urusan anda,

KISAH SEEKOR TIKUS

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam

"hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak

"Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!"

Ia mendatangi ayam dan berteriak

"Ada perangkap tikus"

Sang Ayam berkata

"Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Lalu sang Kambing pun berkata

"Aku turut bersimpati... tapi maaf, tidak ada yang bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.

"Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata

"Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya yang berbunyi. Menandakan perangkapnya telah memakan korban. Namun ketika melihat perangkap tikusnya, seekor ular berbisa telah terjebak di sana. Ekor ular yang terjepit membuatnya semakin ganas dan menyerang istri si Petani. Walaupun sang Suami berhasil membunuh ular tersebut, namun sang istri tidak sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, sang isteri sudah diperbolehkan pulang. Namun selang beberapa hari kemudian demam tinggi yang tak turun-turun juga. Atas saran kerabatnya, ia membuatkan isterinya sup ayam untuk menurunkan demamnya. Semakin hari bukannya semakin sembuh, justru semakin tinggi demam isterinya. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk diambil hatinya.

Masih! Istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga ia harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi di rumah itu.

Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari kisah di atas, suatu ketika anda mendengar seseorang sedang dalam kesulitan/masalah dan anda mengira itu bukan urusan anda,










Rabu, 21 Januari 2009

Siapa yang pantas menasehati


Orang yang berhak memberikan nasehat adalah mereka yang dimintai nasehat. Sedangkan orang yang pantas menasehati adalah mereka yang telah mampu mengatasi persoalannya sendiri. Bila kita, tanpa diminta, berdiri di depan banyak orang lalu berbicara mengenai bagaimana berjalan dengan baik, padahal kita sendiri masih terhuyung-huyung untuk merangkak, maka jangan kecewa bila orang menganggap ucapan kita sekedar bualan di siang hari. Tahanlah diri kita sebelum menyarankan sesuatu bagi orang lain. Tengoklah ke dalam apakah kita sebenarnya telah cukup bekal bagi persoalan itu. Terkadang orang yang telah tahu banyak hal lebih suka diam dan mendengarkan keluhan orang lain ketimbang berusaha memecahkan persoalannya. Dalam diamnya mereka menjadi cermin yang memantulkan ucapan sehingga orang lain bisa mengambil jarak dan melihat masalahnya dengan lebih jernih. Terkadang jawaban terbaik datang tanpa dicari-cari; namun karena kita mampu menerima persoalan itu dengan hati lapang.

termehek


On the first day, the team termehek-home visit mehek novi (target 1), after the meet in his home theater and ask panda address Dita, but it does not want to Novi, Novi and then ask "whether Deni with you" and continues to mandala Panda said "he not with us "Mandala Novi also follow up to the Panda and the car because he thinks there is Deni with them, and when he opened the car door, she saw Deni who are hiding in it, and when the view Novi also feel very angry, and rage ago dispel Deni.

Once home to Novi termehek team - mehek ago went to the (target 2) to the Gallery painting work Meta (Dita good friend), but there's going to go when Meta direct view Deni with team-termehek mehek, and he did not want any comments about what is happening in their lives.

After he met with the Meta, Deni and the team with termehek-mehek directly to the (target 3) to a cafe where Doddy (former girlfriend Dita), the time until there Doddy direct hit Deni without cause and a clear reason, the team finally termehek-mehekpun decided to back and leave that place.

On the second day, the team termehek-mehek want to meet with Cindy (friend Dita), Panda phone call to invite Cindy Cindy make a pact to meet, in the number of can Deni, Cindy finally receive a call to meet him at a cafe, a few hours have passed, they finally meet, but Deni at that time did not want to come down from the car because he was afraid would happen again the same as that experienced by Novi and Meta. Panda in the conversation and ask Manda address Dita but Cindy does not want it, but the Panda and Manda Cindy forced to say what is actually happening, Cindy was finally told that he was going to say that "it is Dita sister Deni and said that Deni sayko "Panda and Mandalapun surprised to hear it, and Cindy said," Dita is now the aunt's house in Sari auntie. " Kemang highway in the area.

Hear information termehek-team mehek rushing toward the house tante Sari, precisely in the area kemang highway, the team until there termehek-mehek finally met with the auntie Sari, and not long after Dita was out, a few minutes later the car Deni Dita see that race is fast and strike one of the crew team termehek-mehek.

Dita at the time immediately following a car Deni, and at that time he saw a car stop Deni in the cemetery where his mother, while in the cemetery burial Deni see his mother weep, and not long after Dita and invites Deni came to see his father who is ill, will Deni happened but refused to meet with his father because he feels otherworldly to have injured his father, he thought it was the death of his mother, father, and Dita finally explained that maternal mortality is not the father but because the disease that has long suffered by the mother.
Deni also eventually want to meet his father, a stroke because of illness, his father's aunt's house in the castle. Time until my aunt's house in Sari Deni direct emotional to see her father, her father's drop ago wheelchair somehow what the devil in her body penetrate, Mandala is holding Deni Deni because his father had wanted to kill it, not long after the Deni also aware and all the blame deeds that have occurred because at that time he was wrong, and then Deni also apologize to the beloved father.

Rabu, 14 Januari 2009

aku


apa kabar

Saya Kira Kingkong

Kaisar Ming sangat disegani di dataran Mongolia. Dari berbagai kisah perangnya yang mengerikan, terselip sebuah kisah yang menggelikan. Alkisah Baginda mempunyai seorang putri yang cantik jelita.
Suatu hari, datanglah 3 orang pangeran yang hendak melamar tuan putri. Karena bingung untuk memilih, sang putri meminta baginda memberikan syarat. Baginda memberikan tugas untuk mencari benda-benda tertentu kepada ketiga pangeran tersebut dan diberi waktu satu tahun untuk mendapatkannya.
Selang setahun kemudian, sang pangeran pertama datang menghadap.
Baginda: Hei Pangeran, mana telur naga sakti yang kuminta itu?
Pangeran I: Ampun tuanku… hamba gagal.
Baginda: (merah padam) Apa…???!!! Pengawal, potong kedua tangannya!!!
Selang beberapa waktu kemudian, Pangeran kedua datang. Tampak lesu dan sedih.
Baginda: Pasti kamu gagal mendapatkan sirip hiu putih yang kuminta itu…
Pangeran II: Ampun tuanku, hamba nggak bisa berenang…
Baginda: Dasar Pangeran O’on… Pengawal, potong kedua kakinya…

Kisah Seekor Tikus

Artikel - Humor
Saya Kira Kingkong

Kaisar Ming sangat disegani di dataran Mongolia. Dari berbagai kisah perangnya yang mengerikan, terselip sebuah kisah yang menggelikan. Alkisah Baginda mempunyai seorang putri yang cantik jelita.
Suatu hari, datanglah 3 orang pangeran yang hendak melamar tuan putri. Karena bingung untuk memilih, sang putri meminta baginda memberikan syarat. Baginda memberikan tugas untuk mencari benda-benda tertentu kepada ketiga pangeran tersebut dan diberi waktu satu tahun untuk mendapatkannya.
Selang setahun kemudian, sang pangeran pertama datang menghadap.
Baginda: Hei Pangeran, mana telur naga sakti yang kuminta itu?
Pangeran I: Ampun tuanku… hamba gagal.
Baginda: (merah padam) Apa…???!!! Pengawal, potong kedua tangannya!!!
Selang beberapa waktu kemudian, Pangeran kedua datang. Tampak lesu dan sedih.
Baginda: Pasti kamu gagal mendapatkan sirip hiu putih yang kuminta itu…
Pangeran II: Ampun tuanku, hamba nggak bisa berenang…
Baginda: Dasar Pangeran O’on… Pengawal, potong kedua kakinya…
Baginda menjadi putus asa… sampai seminggu kemudian, datanglah pangeran ketiga. Wajahnya kusam kusut. Pakaiannya compang camping. Sekilas, tampak dia baru saja mengalami peristiwa-peristiwa sulit. Dengan senyum lebar, pangeran ketiga menghadap Baginda.
Baginda: Aha… Pasti kamu berhasil.
Pangeran III: Setelah mengalami berbagai masa-masa sulit akhirnya saya berhasil mempersembahkannya untuk baginda.
Baginda: He he he… jadi sekarang mana bola ping pong kesayanganku yang hilang setahun yang lalu?
Pangeran III: PING PONG??? Saya kira KINGKONG…!!!ll

Kisah Seekor Tikus

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam

"hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak

"Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!"

Ia mendatangi ayam dan berteriak

"Ada perangkap tikus"

Sang Ayam berkata

"Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Lalu sang Kambing pun berkata

"Aku turut bersimpati... tapi maaf, tidak ada yang bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.

"Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata

"Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya yang berbunyi. Menandakan perangkapnya telah memakan korban. Namun ketika melihat perangkap tikusnya, seekor ular berbisa telah terjebak di sana. Ekor ular yang terjepit membuatnya semakin ganas dan menyerang istri si Petani. Walaupun sang Suami berhasil membunuh ular tersebut, namun sang istri tidak sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, sang isteri sudah diperbolehkan pulang. Namun selang beberapa hari kemudian demam tinggi yang tak turun-turun juga. Atas saran kerabatnya, ia membuatkan isterinya sup ayam untuk menurunkan demamnya. Semakin hari bukannya semakin sembuh, justru semakin tinggi demam isterinya. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk diambil hatinya.

Masih! Istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga ia harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi di rumah itu.

Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari kisah di atas, suatu ketika anda mendengar seseorang sedang dalam kesulitan/masalah dan anda mengira itu bukan urusan anda,

Minggu, 11 Januari 2009

Kisah Aku


A
lkisah datanglah seoarng anak menghadap ayahnya dan bertanya, “Ayah bagaimana aku bisa mencari dan menemukan cinta sejatiku? Lalu setelah aku menemukan satu yang aku sukai, bagaimana aku tahu kalau ia adalah cinta sejatiku?” Ayah yang bijak tersenyum menatap anaknya. dia menuntun anaknya ke suatu tempat; di tepi hutan yang lebat. Sang pinetree_61.jpgAyah lalu menunjuk ke arah hutan itu. “Anakku, masuklah ke dalam hutan di sebelah kananmu, pilihlah satu pohon yang kamu sukai. Setelah itu berjalanlah engkau hingga sampai ke tepi hutan yang lain. Ingatlah, setelah kamu memilih satu pohon, kamu tidak dapat memilih pohon yang lain, dan kamu harus terus berjalan maju tanpa boleh kembali berbalik kebelakang melalui jalan yang kamu sudah lalui.” Sang anak mengangguk mengerti dan memulai perjalanannya. Di awal perjalanannya ia melihat beberapa pohon yang indah yang ia sukai bahkan ia menemukan pohon yang mendekati sempurna di tengah perjalanan, namun ia belum memutuskan untuk memilih, karena ia masih ingin tahu apa yang akan ia temukan di depan dan berharap untuk menemukan pohon yang lebih baik. Tapi hingga di akhir perjalanan ketika ia hampir tiba di tepi hutan, ia belum memilih dan pohon yang tersisa di hadapannya tak lagi indah, bahkan beberapa terlihat buruk. Akhirnya ia memutuskan untuk memilih satu pohon yang ia anggap terbaik dari antara pohon-pohon yang buruk. Ia merasa tidak puas namun ia harus memilih. ketika ia sampai di tepi hutan dan bertemu ayahnya dan menceritakan apa yang sudah ia alami. Ayah yang bijak hanya terenyum dan menyuruhnya masuk ke sisi hutan yang lain dan memberi anaknya kesempatan kedua untuk memilih dengan peraturan yang sama.


Dengan langkah yang cepat sang anak kembali masuk kedalam hutan dan berdasarkan pengalamannya, ia dengan cepat memilih pohon yang indah dan ia sukai di awal perjalanannya. Namun ia kembali kecewa ketika ia memasuki hutan lebih dalam, ia menemukan beberapa pohon yang lebih indah, lebih baik dan lebih sempurna. Namun sayangnya ia tidak bias memilih lagi karena ia sudah terlanjur memilih di awal perjalannya tadi. Ia kembali menceritakan pengalamannya pada ayahnya yang sudah menunggunya di tepi hutan.


Lalu sang Ayah berkata, “Anakku…. Hutan ini adalah lingkup hidupmu. Perjalananmu di hutan bagaikan perjalanan hidupmu. Sepanjang perjalanan hidupmu, kamu akan menemukan banyak wanita disekitarmu. Kamu hanya bisa memilih satu dalam hidupmu. dan kamu tidak akan pernah tahu siapakah cinta sejatimu. Mungkin kau akan melewatkan beberapa yang indah untuk menemukan yang lebih baik sampai akhirnya di satu waktu kau kecewa karena tidak ada lagi gadis terindah yang bisa kau pilih menjadi pendamping hidupmu. Sehingga kamupun terpaksa harus memilih yang terbaik dari antara yang kurang kamu sukai. Atau bias saja kamu sudah memilih yang kamu anggap terindah di satu waktu di tengah perjalanan hidupmu. Kau akan bahagia di satu waktu dengannya. Namun di masa berikutnya kau akan kembali kecewa karena kau melihat dan bertemu dengan orang2 yang lebih baik. Dan kau akan menyesal karena tidak sabar menunggu lebih lama untuk mendapatkan yang lebih baik.


forest_trees.jpg

Anakku, cinta sejati bukanlah berarti yang terbaik menurutmu, cinta sejati adalah pilihan terbaikmu di suatu masa hidupmu. bukanlah masalah kalau ia tidak sebaik orang di masa lalumu atau di masa depanmu. Pilihan, apabila sudah ditetapkan, adalah hal yang harus kau pertahankan sepanjang sisa hidupmu. terbaik atau tidak, indah atau buruk, bergantung pada pandanganmu dan caramu menilai. Maka itu, jadikanlah pilihanmu menjadi yang terbaik sepanjang hidupmu.

Janganlah terus mencari cinta sejati, tetapi jadilah cinta sejati bagi pasanganmu. Niscaya kau akan mendapatkan hidup yang lebih indah.

Anak itu meninggalkan ayahnya sambil terus berfikir tentang kata2 ayahnya. Ia memutuskan untuk menemukan pilihannya yang akan menjadi cinta sejatinya.

Teman….sudahkah kau menemukan cinta sejatimu? Dan maukah kau memutuskan untuk menjadi cinta sejati bagi orang yang sudah kau pilih?

Kisah Aku


A
lkisah datanglah seoarng anak menghadap ayahnya dan bertanya, “Ayah bagaimana aku bisa mencari dan menemukan cinta sejatiku? Lalu setelah aku menemukan satu yang aku sukai, bagaimana aku tahu kalau ia adalah cinta sejatiku?” Ayah yang bijak tersenyum menatap anaknya. dia menuntun anaknya ke suatu tempat; di tepi hutan yang lebat. Sang pinetree_61.jpgAyah lalu menunjuk ke arah hutan itu. “Anakku, masuklah ke dalam hutan di sebelah kananmu, pilihlah satu pohon yang kamu sukai. Setelah itu berjalanlah engkau hingga sampai ke tepi hutan yang lain. Ingatlah, setelah kamu memilih satu pohon, kamu tidak dapat memilih pohon yang lain, dan kamu harus terus berjalan maju tanpa boleh kembali berbalik kebelakang melalui jalan yang kamu sudah lalui.” Sang anak mengangguk mengerti dan memulai perjalanannya. Di awal perjalanannya ia melihat beberapa pohon yang indah yang ia sukai bahkan ia menemukan pohon yang mendekati sempurna di tengah perjalanan, namun ia belum memutuskan untuk memilih, karena ia masih ingin tahu apa yang akan ia temukan di depan dan berharap untuk menemukan pohon yang lebih baik. Tapi hingga di akhir perjalanan ketika ia hampir tiba di tepi hutan, ia belum memilih dan pohon yang tersisa di hadapannya tak lagi indah, bahkan beberapa terlihat buruk. Akhirnya ia memutuskan untuk memilih satu pohon yang ia anggap terbaik dari antara pohon-pohon yang buruk. Ia merasa tidak puas namun ia harus memilih. ketika ia sampai di tepi hutan dan bertemu ayahnya dan menceritakan apa yang sudah ia alami. Ayah yang bijak hanya terenyum dan menyuruhnya masuk ke sisi hutan yang lain dan memberi anaknya kesempatan kedua untuk memilih dengan peraturan yang sama.


Dengan langkah yang cepat sang anak kembali masuk kedalam hutan dan berdasarkan pengalamannya, ia dengan cepat memilih pohon yang indah dan ia sukai di awal perjalanannya. Namun ia kembali kecewa ketika ia memasuki hutan lebih dalam, ia menemukan beberapa pohon yang lebih indah, lebih baik dan lebih sempurna. Namun sayangnya ia tidak bias memilih lagi karena ia sudah terlanjur memilih di awal perjalannya tadi. Ia kembali menceritakan pengalamannya pada ayahnya yang sudah menunggunya di tepi hutan.


Lalu sang Ayah berkata, “Anakku…. Hutan ini adalah lingkup hidupmu. Perjalananmu di hutan bagaikan perjalanan hidupmu. Sepanjang perjalanan hidupmu, kamu akan menemukan banyak wanita disekitarmu. Kamu hanya bisa memilih satu dalam hidupmu. dan kamu tidak akan pernah tahu siapakah cinta sejatimu. Mungkin kau akan melewatkan beberapa yang indah untuk menemukan yang lebih baik sampai akhirnya di satu waktu kau kecewa karena tidak ada lagi gadis terindah yang bisa kau pilih menjadi pendamping hidupmu. Sehingga kamupun terpaksa harus memilih yang terbaik dari antara yang kurang kamu sukai. Atau bias saja kamu sudah memilih yang kamu anggap terindah di satu waktu di tengah perjalanan hidupmu. Kau akan bahagia di satu waktu dengannya. Namun di masa berikutnya kau akan kembali kecewa karena kau melihat dan bertemu dengan orang2 yang lebih baik. Dan kau akan menyesal karena tidak sabar menunggu lebih lama untuk mendapatkan yang lebih baik.


forest_trees.jpg

Anakku, cinta sejati bukanlah berarti yang terbaik menurutmu, cinta sejati adalah pilihan terbaikmu di suatu masa hidupmu. bukanlah masalah kalau ia tidak sebaik orang di masa lalumu atau di masa depanmu. Pilihan, apabila sudah ditetapkan, adalah hal yang harus kau pertahankan sepanjang sisa hidupmu. terbaik atau tidak, indah atau buruk, bergantung pada pandanganmu dan caramu menilai. Maka itu, jadikanlah pilihanmu menjadi yang terbaik sepanjang hidupmu.

Janganlah terus mencari cinta sejati, tetapi jadilah cinta sejati bagi pasanganmu. Niscaya kau akan mendapatkan hidup yang lebih indah.

Anak itu meninggalkan ayahnya sambil terus berfikir tentang kata2 ayahnya. Ia memutuskan untuk menemukan pilihannya yang akan menjadi cinta sejatinya.

Teman….sudahkah kau menemukan cinta sejatimu? Dan maukah kau memutuskan untuk menjadi cinta sejati bagi orang yang sudah kau pilih?

Jumat, 09 Januari 2009

kisah seorang nenek sihir

suatu hari nenek sihir mempunyai seekor kucing peliharaannya akan tetapi si kucing tersebut sangat bandel dia bermain-main dengan sapu terbang milik majikannya dan membawanya pergi berjalan-jalan dan setelah itu sang majikan mengetahinya dan ia lalu mengubah sapu terbang tersebut menjadi jahat dan akhirnya si kucing tersebut perlahan- lahan hingga akhirnya koid/mokat
wara-wiri © 2008 Template by:
SkinCorner